Pada hari ini kita dihadapkan dengan situasi dan kondisi yang begitu memprihatinkan. Bagaimana tidak, sampai detik ini terbukti dengan ter...
Pada hari ini kita dihadapkan dengan situasi
dan kondisi yang begitu memprihatinkan. Bagaimana tidak, sampai detik ini
terbukti dengan terus meledaknya angka COVID-19 di Indonesia. Di samping itu
dengan terciptanya beragam regulasi yang semakin membingungkan serta degradasi
masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Di satu sisi yang menjadi kabar
duka ialah munculnya kabar bahwa COVID-19 telah bermutasi dan ditambah
Indonesia yang berhasil dimasuki oleh sejumlah warga negara India yang positif
terpapar COVID-19. Maka pada hakikatnya ini menjadi sebuah bencana yang mampu
membuat negara ini semakin dibuat pora-poranda.
Memasuki hari-hari terakhir di bulan suci
Ramadhan, tentunya kita memahami bahwa akan ada momen yang menjadi ciri
khas di negeri ini, yaitu “Mudik.” Meninjau kondisi yang masih belum memungkinkan untuk melakukan hal itu.
Maka pemerintah pun pada akhirnya bergerak cepat untuk menciptakan regulasi
larangan mudik. Di satu sisi ini adalah kebijakan yang terbilang efektif, namun
pada kenyataannya hal demikian pu tak sejalan lurus dengan regulasi-regulasi
lainnya yang diciptakan oleh pemerintah. Contohnya seperti Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia/Kemenparekraf RI yang
mengeluarkan pernyataan akan dibukanya pariwisata yang berada di
sejumlah daerah-daerah di Indonesia ataupun terkait diperbolehkannya mudik
sebelum tanggal 6 Mei.
Dengan beragam sesama regulasi yang terbilang
tidak padu, sehingga pada akhirnya membuat masyarakat semakin kebingungan serta
cenderung lebih memilih untuk enggan mendengarkan kebijakan tersebut dan yang
terjadi justru meledaknya angka COVID-19 yang disebabkan oleh banyaknya
masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
Maka hal ini pun selaras dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Dr
Netty Prasetyani, M.Si selaku ketua satgas Covid FPKS DPR RI/Anggota Komisi IX
DPR RI pada salah satu wawancara dengan PKSTV DPR RI.
Partai Keadilan Sejahtera/PKS yang diwakili
oleh Ibu Netty Prasetyani menanggapi sekaligus memberikan usulan bahwa
pemerintah Indonesia perlu banyak belajar dari negara-negara di luar yang
terbilang sukses dalam penanganan COVID-19 dan untuk implementasi sebuah
kebijakan perlunya didorong oleh keteladanan yang dicerminkan oleh para pejabat
publik. Kendati demikian, seluruh elemen masyarakat dituntut untuk saling
bekerjasama serta bergotong royong untuk sama-sama saling menjaga satu dengan
yang lainnya. Jika hal itu berhasil dilaksanakan. Maka cepat atau lambat
Indonesia akan terbebaskan dari Pandemi ini.
M Gilang Ramadhan
Reli Kota Cirebon
COMMENTS