Lomba Baca Kitab Kuning PKS Kota Cirebon CIREBON.PKS.ID - Dalam upaya meningkatkan literasi Islam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cir...
Lomba Baca Kitab Kuning PKS Kota Cirebon |
CIREBON.PKS.ID - Dalam upaya meningkatkan literasi Islam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cirebon turut ambil bagian dengan menyelenggarakan Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK). Lomba ini menjadi wujud nyata komitmen PKS dalam memperkokoh pemahaman agama dan kecintaan terhadap warisan intelektual Islam. (Ahad, 26 November 2023)
LBKK yang diadakan Fraksi PKS ini merupakan ke tujuh kalinya sejak perdana dilaksanakan pada tahun 2018. Perlombaan yang juga rangkaian dari Hari Santri Nasional 2023 dan Milad Fraksi PKS ke-19 ini, adalah sebuah kompetisi yang mengajak peserta untuk mendalami kitab kuning, yang pada kesempatan ini, kitab yang akan dibacakan adalah Kitab Fathul Mu’in karya Syeikh Zainuddin bin Abdul Aziz Zainuddin Al-Malabari.
Perlombaan Membaca Kitab Kuning kali ini diikuti oleh 32 santri yang terdiri dari 24 santri laki-laki dan 8 santri perempuan yang datang dari pesantren yang ada di kota Cirebon dan sekitarnya, dengan usia peserta 17 hingga 25 tahun.
Ketua DPD PKS Kota Cirebon, H. Karso S.IP dalam sambutannya mengungkapkan, “Lomba Baca Kitab Kuning menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen PKS uuntuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan Alhamdulillah, di tahun ini DPRD Kota Cirebon telah memparipurnakan Perda santri”.
“Sehingga hal ini menjadi wujud nyata para anggota dewan dalam memperjuangkan para santri”. Sambung ketua DPD yang juga saat ini menjadi ketua Fraksi PKS Kota Cirebon.
Dengan diadakannya perlombaan membaca kitab kuning, menunjukkan kalau PKS selalu berupaya untuk menggali khazanah keislaman dan memahami literaturnya secara mendalam. Karena untuk saat ini kecenderungan untuk membaca kitab kuning sudah mulai menurun, bahkan beberapa pesantren ada yang sudah beralih dengan menggunakan kitab yang sudah diterjemahkan.
“Kegiatan lomba baca kitab kuning yang diadakan PKS harus kita dorong, karena budaya baca kitab kuning di kalangan pesantren mulai berkurang. Sehingga banyak generasi muda santri di Ponpes banyak yang enggak bisa, maunya instant,” ungkap ustadz Tosuerdi pimpinan Ponpes Kanzul Ulum Karya Mulya, yang juga salah satu pengurus di PCNU Kota Cirebon.
Berangkat dari inilah ketua pelaksana LBKK, Fadlan Koto menjelaskan, “Tujuan dari diadakannya Lomba Baca Kitab Kuning ini, adalah untuk membangkitkan kembali budaya membaca kitab kuning bagi generasi muda agar tetap bersemangat dan sebagai salah satu cara mempelajari hukum-hukum Islam.”
Dengan agenda tahunan PKS ini, menunjukkan pula kalau partai berlambang Orange ini, sangat serius dalam melestarikan Warisan Intelektual Islam. Dengan menggelar lomba membaca kitab kuning, PKS berupaya melestarikan warisan intelektual Islam yang telah ada selama berabad-abad. Hal ini sejalan dengan semangat pelestarian budaya dan peningkatan pemahaman terhadap ajaran Islam.
Hanya Pemenang Pertama yang diutus ke tingkat Provinsi |
Perlombaan yang diikuti 32 peserta ini, juara pertamanya akan berlanjut ke tingkat DPW Jawa Barat, sebagai perwakilan dari Kota Cirebon, dan akan memperebutkan hadiah utama yakni Umroh dan beberapa hadiah lainnya.
“Pemenang pertama dari tingkat DPD ini akan kami fasilitasi semuanya untuk berlomba di tingkat provinsi Jawa Barat.” Ungkap Karso di ujung sambutannya.
Peserta Lomba Membaca Kitab Kuning ini diberikan waktu selama 10 menit, dengan rincian waktu 2 menit membaca, 2 menit menjelaskan dan sisanya menjawab pertanyaan dari dewan juri.
Dewan juri yang terdiri dari ulama dan pakar Islam, kota Cirebon ini terdiri dari:
1. Kiyai Syafi'i LC, Pembina Yayasan Majalis Imam El Syafi'i dan Pengurus IKADI Kota Cirebon.
2. Ust. Edi Attamimi, Pengasuh Ponpes Lantabur Argasunya Kota Cirebon.
3. Ust Tarim S.P. Sekretaris IKADI Kota Cirebon)
Poin diberikan tidak hanya untuk kuantitas bacaan, tetapi juga untuk pemahaman mendalam dan kemampuan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan.
Lomba Baca Kitab Kuning yang diselenggarakan PKS ini akan menjadi langkah berani dalam meningkatkan literasi Islam di tengah-tengah masyarakat. Diharapkan bahwa melalui lomba ini, semakin banyak individu yang terinspirasi untuk mendalami ilmu keislaman, menjaga tradisi literasi kitab kuning, dan menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan intelektual umat Islam. (Tiesna)***
COMMENTS