Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, laa ilaahaillahu wallahu Akbar, Allahu Akbar walillah hilhamd... Gema takbir mencuat dari seantero w...
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, laa ilaahaillahu
wallahu Akbar, Allahu Akbar walillah hilhamd...
Gema takbir mencuat dari seantero wilayah yang
ada di Indonesia dan dunia, saling menyahut satu dengan yang lainnya dan mampu
menciptakan sebuah nuansa yang membuat hati bagi setiap hamba-Nya terasa tenang
akan untaian kalimat agung tersebut. Di
momentum yang suci dan tentunya mulia ini setiap hamba-Nya turut untuk mencurahkan
rasa kebahagiaan yang tertanam pada diri mereka, siapa pun itu akan sangat menanti-nantikan
momen yang berharga ini.
Akan tetapi sangat disayangkan sekai bahwa dibalik rasa kebahagian itu,
tenyata siapa sangka tersimpan rasa sedih bercampur keprihatinan terhadap
situasi maupun kondisi yang sedang menimpa Indonesia dan dunia pada saat ini.
Apalagi jika bukan disebabkan oleh Pandemi Covid-19 ini, ditambah lagi bahwa
dari faktor tersebutlah yang berhasil menerjang tatanan kehidupan masyarakat
Indoensia. Dimulai dari segi perekonomian, kebudayaan, pariwisata, dan tentunya yang
paling vital ialah kesehatan itu sendiri.
Idul Adha tahun ini dengan berat hati kita masih
hidup berdampingan dengan virus Covid-19, hal ini menandakan bahwa tidak ada
perubahan ke arah yang lebih baik dibandingkan dengan momentum Idul Adha 2020
yang lalu. Namun dalam keterangan pesan elektronik yang disampaikan oleh H
Karso selaku anggota DPRD FPKS Kota Cirebon bahwa, “Meskipun di tengah-tengah situasi seperti saat ini kita dalam keadaan
yang cukup sulit, ditambah lagi dikeluarkannya regulasi PPKM darurat oleh
pemerintah pusat. Maka hal ini jangan sampai justru membuat kita lemah dan
berputus asa atas janji pertolongan Allah SWT.”
H Karso menambahkan bahwa sejatinya di hari
raya Idul Adha ini kita sama-sama menjadikan momentum berharga ini untuk lebih
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Jangan pernah sekali pun tumbuh rasa
pesimisme pada hati kita akan rahmat-rahmat yang telah dijanjikan oleh Allah SWT
kepada setiap hamba-Nya. Lanjut lagi ia menambahkan bahwa seharusnya di hari
kebesaran umat Islam ini kita perbanyak mengambil untaian makna kehidupan.
Salah satunya yaitu dengan mampu meneladani karakter mulia yang telah
dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, menjadi momentum untuk meneningkatkan
keimanan maupun ketakwaan, dan senantiasa menjadikan ini sebagai pemantik untuk
menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap sesama. Dengan pengapalikasian
nilai-nilai tersebut pada episode kehidupan kita, niscaya percayalah bahwa kita
akan dikategorikan sebagai seorang hamba yang beruntung dan tentunya mulia di
sisi-Nya.
Reli Kota Cirebon
M Gilang Ramadhan
COMMENTS