Polemik peningkatan kasus COVID-19, ditambah lagi bahwa munculnya varian Virus baru yang bernama Omicron membuat masyarakat sekaligus peme...
Polemik peningkatan kasus COVID-19, ditambah
lagi bahwa munculnya varian Virus baru yang bernama Omicron membuat masyarakat
sekaligus pemerintah sangat kewalahan dalam mengambil tindakan atas polemik
tersebut. Namun pada realita yang terjadi di lapangan pun tidak hanya sampai
disitu saja. Melainkan pada saat ini kita haruslah menelan pil pahit akan
polemik baru yang naik ke permukaan, yaitu bagaimana kehadiran minyak goreng
yang pada saat ini sudah terbilang langka, ditambah lagi bahwa harga yang
beredar sangatlah melambung tinggi. Maka sejatinya kondisi yang begitu
memprihatinkan ini semakin membuat masyarakat kebingungan untuk mendapatkannya.
Kemelut problematika kelangkaan minyak goreng
sekaligus melambungnya harga di pasaran tidak lain dan tidak bukan salah
satunya ialah disebabkan oleh harga CPO (Crude Palm Oil) di pasar dunia
melambung drastis, sehingga hal tersebut membuat para produsen di dalam negeri
lebih memilih untuk menjual minyak goreng tersebut ke luar negeri dibandingkan
dipasarkan di regional Indonesia. Berkiblat dari harga yang semulanya US1100
menjadi US1340, dengan begitu membuat keuntungan yang jauh tinggi bilamana
diekspor ke luar negeri.
Peraturan Menteri Perdagangan terkait Nomor 6
Tahun 2022 tentang penetapan HET Minyak Goreng Sawit berhail dikeluarkan oleh
pemerintah. Dengan dikeluarkannya Permen tersebut berimbas kepada harga minyak
goreng tak kunjung turun dari harga
kisaran Rp 20.000 per-liter dalam kurun waktu 4 bulan terakhir ini. Menurut
Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis
Byarwati, terkait polemik minyak goreng mahal dan langka ini tidak terlepas
dari tata kelola pemerintah yang buruk dan cenderung tidak terlau responsif
akan situasi yang terjadi pada saat ini.
PKS sebagai partai yag peduli akan kondisi
yang menimpa masyarakat pada saat ini sangat begitu menyayangkan akan polemik
yang terjadi. Di saat masyarakat harus survive dari serangan Pandemi
justru harus ditambah dengan polemik yang tidak kenal lelah untuk kembali
menyerang rongga kehidupan. Maka dari itu melalui kegiatan Jumat berkah yang
dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Februari 2022, DPD PKS Kota Cirebon membagikan
minyak goreng sejumlah 150 Liter kepada para masyarakat yang kurang mampu di
kawasan kota Cirebon. Dengan mekanisme pembagiannya yaitu untuk tahapan awal
akan diserahkan terlebih dahulu kepada 5 DPC yang tersebar di sepenjuru kota
Cirebon. Dari kelima DPC tersebutlah yang nantinya akan didistribusikan secara
langsung ke masing-masing rumah warga yang membutuhkan.
Aksi sosial tersebut adalah salah satu
cerminan dari komitmen bersama DPD PKS Kota Cirebon untuk membantu masyarakat
di sekitar. Dengan kepedulian yang secara serentak kita suarakan besar
harapannya bahwa ini adalah salah satu dari bentuk kebermanfaatan yang ingin
PKS berikan kepada rakyat. Meskipun secara kuantitas bahwa jumlah tersebut
tidak bisa kita definisikan sebagai angka yang fantastis, namun yang kita
niatkan pada kegiatan sosial kali ini ialah nilai kebaikan yang dimana dengan
hal ini mampu bermanfaat bagi sesama. Karena pada hakikatnya Khairunnaasi
anfa’uhum linnaasi (Sebaik-baik manusia ialah yang mampu bermanfaat bagi
orang lain).
Reli Kota Cirebon
M Gilang Ramadhan
COMMENTS