Akrabnya Abah Sore mendung di luar jendela studio DPW, berkelindan dengan sepi dan lelah usai dua hari kelil...
Akrabnya Abah
Sore mendung di luar jendela studio DPW, berkelindan dengan sepi dan lelah usai dua hari keliling timur Jawa Barat : Kuningan, Indramayu, Cirebon, Cirebon
Tiba tiba Abah masuk, turut duduk, dan rebahan di lantai kayu studio. lelah lah beliau itu, kami pun demikian, perjalanan yang sama kok. Bedanya, di tiap titik itu, Abah harus harus harus dengan segenap jiwa, setulus ingin, ngobrol akrab, bergandeng tangan, hati memeluk hati. dengan tiap DPTD di kota/kabupaten tersebut. Sungguh jauh dari sekedar formalitas, kelihatan nian usaha Abah membangun suasana, memancing cerita. Kan sebenernya namanya juga Abah adalah atasan beliau beliau, pasti ada segan dulu. dan perlu waktu setidaknya tiga jam untuk merasa cukup mendengar dan bercerita secara lepas.
Bedanya dengan kami, kami hanya menemani. turut menikmati Gombyang, Nasi Jamblang, Balakutak, Empal Gentong
Liat abah rebahan di lantai kayu studio, suasana langsung Awkward, wkwkwk. kitanya segan, hormat, respek, eh Abahnya merasa santai, simpel, akrab. Ga lama sih, abis tu sudah menunggu rapat DPTW
Tidak! bukan! catatan catatan ini bukan dalam rangka meningkatkan popularitas Abah, dan pada akhirnya untuk tujuan tujuan penokohan tertentu sebagai calon pemimpin daerah
Karena kelilingnya Abah ke setiap Kota Kabupaten, dari setiap obrolan obrolannya, kami tidak mendengar ada arah obrolan kesana.
Abah benar benar ingin bertemu, dalam pertemuan kecil, suasana yang akrab. melihat, menatap, mendengar, dan merasakan dari masing masing pimpinan DPTD. Suasana kebatinannya, kejiwaan, adakah kesulitan, atau kisah bahagia, kemantapan dan ketenangan jiwa yang dirasakan dari masing masingnya. dalam waktu yang sangat baru saja mendapat amanah ini.
Obrolan Abah tidak pernah berat, dan selalu berbalut canda. Misalnya ketika Abah menyampaikan untuk selalu murah senyumlah kepada masyarakat dan kepada anggota. Karena dengan senyum, yang tadinya ada penilaian ga baik, ada curiga, atau dulu pernah sakit hati, selisih faham, insyaAllah dengan senyum itu menjadi pembuka perbaikan hubungan.
Atau ketika Abah menyampaikan, untuk menyapa anggota. Ada anggota anggota yang tidak dikenal, belum pernah bertemu pimpinan, tapi dari periode ke periode, dari pemilu ke pemilu, ia adalah anggota yang paling semangat, paling totalitas, paling banyak pengorbanan waktunya. Tapi ga dikenal, karena bukan pengurus di level manapun.
Dan selalu, di setiap pertemuan itu Abah selalu menekankan untuk terus berbuat baik kepada masyarakat. Jangan dihitung hitung untuk menjadi suara nantinya, berbuat baik saja. Perihal kemenangan, kita berserah kepada Allah yang Maha menentukan, yang Maha menilai, seberapa pantas tingkat amanah yang pantas kita emban.
Abah tu simpel, senyum, sapa, akrab, gitu aja. (Aki Awan)
COMMENTS